Sabtu, 21 Juli 2007

Empat Kebenaran Pokok

Apakah keempat kebenaran pokok itu ?
Apakah Allah mencintai saudara ? Mengapa kita tidak bahagia ?
Bagaimana cara kita mengenali cinta kasih Allah ?
Bagaimana agar kita tetap hidup bahagia ?

Seluruh kisah yang terdapat dalam Injil, dapat dirumuskan menjadi empat kebenaran pokok.

Kebenaran ke 1 :
Allah yang mencintai kita dan menginginkan agar kita hidup bahagia.

 

Manusia merupakan ciptaan Allah yang terbaik, dan diciptakan secitra dengan Dia. Allah menginginkan agar kita mengenal Dia dan mengalami cintaNya dalam hidup bersama di dalam suatu komunitas, cinta dengan semua orang. Hal ini dilakukanNya terhadap Adam dan Hawa yang dapat hidup dengan tenang dan bahagia di Taman Eden bersama denganNya (Kej 2:15). Tetapi mengapa sekarang kita tidak mengalami kehidupan seperti itu ?

Kebenaran ke 2 :
Manusia berdosa dan terpisah dari Allah. Oleh karena itu manusia menjadi tidak mengenal cinta kasih Allah dan tidak dapat membaginya dengan orang lain.


Akibat kesalahan Adam dan Hawa, yang diusir dari Taman Eden oleh Allah (Kej 3:23), maka manusia hidup di dunia dan tidak mengalami kasih Allah kembali. Seperti yang tertulis dalam Yes 59:2 : Dosa-dosamulah yang memisahkan kamu dari Allah. Karena semua orang telah berbuat dosa, maka telah kehilangan kemuliaan Allah (Rom 3:23), dan upah dosa ialah maut (Rom 6:23).

Untuk mengatasi hal tersebut, manusia tidak putus-putus-nya mencoba mendekati Allah dengan menggunakan kekuatan sendiri. Berbagai cara dilakukannya, misalnya dengan mempe-lajari etika, filsafat dan agama agar dapat lebih mengenal kebahagiaan dan cinta kasih, tetapi ternyata mereka tetap tidak mendapatkan damai sejahtera. Mereka beramal dan berbuat baik agar dapat diterima oleh Allah di Surga, tetapi semua hal tersebut tidak menjaminnya. Bahkan ada juga yang menggunakan berbagai hal negatif, misalnya obat-obatan dan narkotik, untuk melupakan berbagai penderitaan dan kesusahan yang dialami dalam hidupnya, walaupun ternyata hanya untuk sementara saja.

Hal ini tidak cukup, karena tertulis dalam Tit 3:4-8 : Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita. Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.

Dosa menyangkut ketidakpedulian terhadap Allah dan ditandai dengan memberontak terhadap Dia, baik secara aktip maupun pasip. Keterpisahan manusia dari Allah mengakibatkan manusia terpisah dari manusia lain, seperti yang tertulis dalam Rom 1:28 : “Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, mereka penuh dengan macam-macam kelaliman, kedengkian”.

Manusia dapat hidup bersama-sama dengan cinta dan damai, bila telah mengalami perubahan hidup sprituil dalam diri mereka; hal ini hanya dapat diberikan oleh Allah sendiri.


Kebenaran ke 3 :
Allah mengutus Yesus untuk memulihkan kembali hubunganNya dengan manusia.

Allah ternyata tetap mengasihi manusia, dan Ia ingin memulihkan hubunganNya dengan manusia. Untuk itu Ia rela mengutus PuteraNya yang tunggal untuk menjadi manusia dan datang ke dunia untuk memulihkan kembali keterpisahan antara Allah dan manusia. Melalui hidup, kematian dan kebangkitanNya, Yesus Kristus telah memungkinkan manusia mengalami kelimpahan hidup ini. Hal ini dinyatakan dengan indah dalam Yoh 3:16 : “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal”.

Hanya melalui Kristuslah, kita dapat mengenal cinta kasih Allah dan dapat membagi hidup Allah itu dengan orang lain. Melalui Yesus Kristus, Allah memberikan kekuatan kepada manusia agar dapat hidup bersama dalam cinta kasih dan harmonis yang memang didambakan allah untuk manusia. Hal itu tidak cukup hanya diketahui, tetapi harus dihayati. Yoh 10:10b : Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Kebenaran ke 4 :
Kita harus menerima Yesus di dalam hidup kita sebagai Tuhan dan Penyelamat.

Hal ini membuat kita akan menerima karunia dari Roh Kudus yang akan memberikan kekuatan agar dapat mengalami suatu kehidupan baru.
 
Menerima Kristus ke dalam hidup kita lebih dari sekedar percaya bahwa Ia adalah Allah dan mati untuk manusia, dan juga lebih dari hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan mengikuti ajaran-ajaran moralNya : tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Tetapi menerima Kristus berarti masuk dalam suatu hubungan pribadi denganNya; kita menerima cintaNya dan kita menyerahkan hidup kepadaNya. Dia harus menjadi pusat dari hidup kita.
Bagi kebanyakan orang, yang menjadi pusat hidupnya adalah diri atau egonya sendiri, kadang-kadang orang lain, obat/narkotika, pekerjaan, keluarga, seni, musik dan lain-lain. Tetapi bila kita menerima Yesus Kristus dalam kehidupan kita, maka berarti membiarkan Dia menjadi pusat hidup kita. Termasuk menyerahkan hidup kita kepadaNya. Bila kita melakukan hal ini, maka kita akan mengenal Dia secara pribadi.

Bila kita telah menerima Yesus, maka kita akan menjadi anak-anak Allah, seperti yang tertulis dalam Yoh 1:12 : “Tetapi semua orang yang menerimaNya, diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya”

Karunia Roh

Karunia Roh yang memenuhi seluruh kehidupan kita akan mengubah kita sehingga mulai mengenal dan mengalami cinta kasih Allah serta kelimpahan hidup yang dijanjikan Yesus Kristus. Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada pengikutNya, seperti yang dinyatakannya dalam Yoh 14:16-17, yaitu : Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran.

Dan sebelum naik ke surga Ia berkata : “Sebab itu Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dalam Roh Kudus.” (Kis 1:5). Bila kita telah menerima Roh Kudus, maka kita akan menerima suatu kehidupan baru, dan akan mengalami suatu perubahan yang luar biasa, misalnya :
• Pergi ke Gereja tidak lagi menjadi suatu paksaan, tetapi merupakan suatu undangan yang indah dari Tuhan.
• Cara berdoa yang dulu hanya meminta saja, kini berubah menjadi ucapan syukur dan terimakasih.

Sumber bacaan :
1. Shekinah, Buku Penuntun Untuk Team Seminar Hidup Baru Dalam Roh
2. PDKK Santa Maria Fatima, Seminar Hidup Baru Dalam Roh Kudus, 1999.

Tidak ada komentar: