Minggu, 07 Juni 2009

KRK "Bangkit dan Bercahayalah"


Salah satu acara untuk memperingati ulang tahun ke 15 PDPKK St. Maria Fatima adalah dengan menyelenggarakan Kebangkitan Rohani Katolik (KRK) dengan tema "Bangkit dan Bercahayalah" yang akan dipimpin oleh Rm. John Lefteuw, MSC.

Kegiatan KRK diselenggarakan sebagai ungkapan syukur PDPKK St. Maria Fatima yang melihat bahwa dalam kondisi krisis sekarang ini, banyak orang yang tidak mampu menghadapi kemelut, dan mereka butuh penyemangat yang dapat mengangkat mereka. Melalui KRK inilah maka diharapkan iman Kristiani umat Katolik dapat bangkit kembali untuk terus bersaksi tentang Kristus melalui perbuatan dan tutur kata setiap hari. Hal ini ditunjukkan dengan tema yang dipilih yaitu : "Bangkit dan Bercahayalah", berdasarkan ayat Fil 2:15 : Marilah kita menjadi cahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.

Secara umum tujuan penyelenggaraan KRK ini adalah untuk :
1. Mewartakan firman dan kasih Allah pada sesama terutama umat Katolik di Keuskupan Bogor dan semua masyarakat pada umumnya.
2. Membangkitkan kembali semangat iman kita sehingga terus dapat bersaksi tentang Kristus melalui kehidupan sehari-hari.
3. Menjalin kasih dan persaudaraan sesama umat Katolik di Keuskupan Bogor sehingga dapat membangun kesatuan hati.

Selain Rm. John Lefteuw MSC yang akan menyampaikan firman, acara diisi oleh team pujian dari PDKK Elisabeth Jakarta dengan WL ibu Evie, serta kesaksian dan permainan harpa oleh Ibu Heidi Awuy. Umat juga akan didoakan oleh Rm. John Lefteuw, dibantu oleh Rm. Markus, Pr., dan team doa awam yang merupakan gabungan pelayan dari berbagai persekutuan doa di kota Bogor.

Acara KRK dimulai jam 17.30, dan dihadiri oleh sekitar 600 orang. Setelah team pujian membuka acara dengan berbagai lagu yang berisi pujian dan penyembahan kepada Allah, ibu Heidi Awuy memberikan kesaksiannya yang luar biasa. Ia dulu adalah pemain harpa terkenal yang biasa memainkan berbagai lagu klasik tingkat dunia, dan tidak begitu tertarik dengan lagu rohani yang biasa-biasa saja. Tetapi ketika dalam suatu persekutuan doa ia dihimbau oleh seorang Romo untuk memainkan lagu rohani dengan harpanya, maka hal itu terus terngiang-ngiang di telinganya, sehingga pada akhirnya ia mulai terjun melayani umat.

Rm. John kemudian memberikan renungan secara sederhana tetapi sangat mengena, mengenai pentingnya doa dalam berbagai kehidupan sehari-hari. Banyak hal-hal sederhana yang kita lalui tanpa doa, misalnya dalam perjalanan dari rumah ke sekolah / kantor, seringkali kita tidak berdoa. Selain itu beliau juga menyinggung mengenai pentingnya hubungan kasih di dalam keluarga.

Pada saat acara altar call umat berbondong-bondong maju ke depan untuk didoakan, baik oleh Romo maupun oleh team doa awam. Kiranya mujizat Tuhan banyak terjadi dalam KRK ini, sehingga umat Katolik, khususnya yang berasal dari Bogor, dapat bangkit dan menjadi cahaya di tengah kegelapan dunia. Amin.

Ulang Tahun ke 15 PD St. Maria Fatima

Tepat pada tanggal 20 Mei 2009 yang jatuh pada hari persekutuan, PD St. Maria Fatima merayakan ulang tahunnya yang ke 15. Acara pada hari itu diisi dengan Misa Syukur yang dipersembahkan oleh Rm. Sumardiyo, Pr.

Selama 15 tahun, PD St. Maria Fatima telah mengalami jatuh bangun yang cukup 'menyeramkan' terutama pada saat-saat awal pendiriannya yang mengalami penolakan dari PDPKK lain yang telah ada di Bogor. Tetapi dengan kegigihan para pendirinya, maka pada ulang tahun ke 2, Bapak Uskup Mgr. M. Cosmas Angkur pun berkenaan untuk mempersembahkan Misa Syukur.

Pada usia remaja seperti sekarang ini, relatif PD St. Maria Fatima telah menunjukkan eksistensinya, dapat melakukan pertemuan rutin setiap minggu dalam bentuk renungan, sharing Kitab Suci, misa, pujian penyembahan dan lain-lain. Walaupun demikian masih diperlukan banyak perbaikan, terutama dalam pengembangan sikap kepelayanan dari para pengurusnya sendiri. Berbagai sifat kedagingan yang ada masih perlu untuk dibuang, sehingga para pelayan dapat hidup dalam Roh secara lebih baik lagi.

Setelah Misa Syukur, yang dihadiri oleh sekitar 80 orang termasuk para pelayan, ibu Mariska selalu Koordinator PD, didampingi Ibu Irenne dan Bapa Agus - keduanya mantan koordinator, melakukan pemotongan kue ulang tahun dan penyerahan nasi tumpeng kepada Rm. Sumardiyo, Pr selaku Moderator BPPKK Keuskupan Bogor dan Bapa Harjadi selaku Ketua BPPKK Kuskupan Bogor. Seluruh umat pun kemudian beramah tamah menikmati makanan sederhana yang telah tersedia.

Semoga PD St. Maria Fatima maju terus dan setia dalam melayani Tuhan Yesus sebagai 'provokator' agar umat Katolik mengalami relasi yang intim bersama Tuhan Yesus. Amin !

Senin, 18 Mei 2009

Senin, 16 Maret 2009

Perkembangan KEP dan SEP di Bogor Saat Ini

Sekolah Evangelisasi Pribadi (SEP)

Selain KEP yang diselenggarakan di berbagai paroki, BPK PKK Keuskupan Bogor pun tetap menyelenggarakan Sekolah Evangelisasi Pribadi (SEP) walaupun memang hanya sekitar tiga tahun sekali. SEP angkatan ke-3 diselenggarakan pada tahun 2005, dan angkatan ke-4 pada tahun 2008. 

Retret Pengutusan SEP angkatan ke-4 telah diselenggarakan pada tanggal 20-21 Desember 2008. Retret dibimbing oleh team pengajar BPK PKK Keuskupan Bogor yang terdiri dari Rm. Sumardiyo, Pr., D. Agus Goenawan, Alen, Adrianto, dan Roman Gintings, dengan materi The Images of Jesus. Pengutusan, seperti biasa, dilakukan langsung oleh Bapak Uskup Bogor pada akhir retret.
Pada saat retret pengutusan tersebut, Bapak Uskup telah menyetujui agar penyelenggaraan SEP mulai angkatan ke-5 diselenggarakan setiap tahun, tidak lagi tiga tahun sekali. Beliau pun berpesan agar SEP memiliki ciri khas yang berbeda dengan KEP di Paroki, dan ditujukan terutama untuk umat dari PDPKK.
Satu hal yang cukup dibanggakan pada alumni SEP ini adalah kebersamaan dan kontinuitas mereka untuk terus membangun kebersamaan; mereka selama tiga tahun ini terus berkumpul secara rutin setiap bulan. Dalam setiap pertemuan, yang diselenggarakan dari rumah ke rumah, mereka mengisinya juga dengan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Romo, pewarta awam, atau oleh para alumni SEP sendiri. Para alumni SEP kini sedang mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan SEP angkatan ke-5 untuk tahun 2009, dipimpin oleh Bpk Arief W. Prasetya selaku Ketua Panitia.

Perkembangan Yang Akan Datang

Pada tahun 2009 akan ada tambahan beberapa paroki yang akan menyusul menyelenggarakan KEP. Paroki Keluarga Kudus Cibinong dan Paroki St. Thomas Kelapa Dua telah memiliki jadwal penyelenggaraan, dan mudah-mudahan Paroki St. Petrus Sukabumi pun segera melaksanakannya.
Di Paroki Katedral Bogor, para alumni KEP yang berjumlah hampir 500 orang akan lebih diberdayakan. Mereka telah dikumpulkan beberapa kali, dan diberikan pengarahan oleh Rm. Alfons Sebatu, Pr., yang akan membentuk Lay Force.
Berdasarkan data yang ada, diperkirakan alumni KEP/SEP di Keuskupan Bogor berjumlah sekitar 1600 orang yang tersebar mulai dari Serang sampai Sukabumi. Jumlah alumni yang tidak tidak sedikit ini diharapkan dapat membuat Gereja Katolik, khususnya di Keuskupan Bogor, menggeliat dan tidak tidur lagi seperti yang dikatakan oleh George Gallup (1978).


Pengajar KEP/SEP

Untuk mengantisipasi bahwa akan semakin banyak paroki yang menyelenggarakan KEP, maka BPK PKK Keuskupan Bogor telah menyelenggarakan TC angkatan ke-2 pada tahun 2006. Dari 18 peserta TC, sembilan orang diantaranya telah diterjunkan sejak tahun 2007. Karena ada beberapa pengajar hasil TC angkatan pertama yang telah tidak aktif, maka pada saat ini terdapat 18 pengajar aktif, dan sembilan yang masih dalam pembinaan. 
Selain mengembangkan evangelisasi di Keuskupan Bogor, beberapa pengajar pun telah membantu penyelenggaraan KEP di keuskupan lain (melalui Badan Pelayanan Nasional / BPN), seperti Keuskupan Semarang, Palembang, Pontianak, Lampung, dan Bangka Belitung.


Penutup

Kiranya dengan dukungan Uskup Bogor serta Moderator BPK PKK Keuskupan Bogor : Rm. Sumardiyo, Pr., maka program evangelisasi di Keuskupan Bogor dapat lebih berkembang lagi. Diharapkan pada tahun-tahun selanjutnya lebih banyak lagi paroki yang menyelenggarakan KEP. Demikian juga dengan para alumni KEP dan SEP agar dapat lebih memberdayakan diri untuk membantu perkembangan umat di lingkungan dan parokinya.
Kiranya Roh Kudus terus membakar semangat kita bersama, sehingga program Evengelisasi di Keuskupan Bogor, dan juga di seluruh Indonesia, boleh semakin bersinar untuk membangun Gereja Katolik. Amin.

Awal Mula KEP di Bogor

Perkembangan program Evangelisasi di Indonesia memang sudah berjalan lebih dari 20 tahun, yang dimulai dengan dibentuknya Sekolah Evangelisasi Shekinah di Jakarta pada tahun 1988. Sedangkan di Keuskupan Bogor, yang merupakan tetangga terdekat dari Keuskupan Agung Jakarta, Sekolah Evangelisasi Pribadi (SEP) sebenarnya telah dimulai pada tahun 1994 di Bogor, dan juga di Paroki St. Petrus Sukabumi. Tapi keduanya cuma jalan satu angkatan, dan setelah itu mati suri.
Kegiatan evangelisasi di Keuskupan Bogor, baru bangkit kembali pada tahun 2000 dengan diselenggarakannya SEP angkatan ke 2 yang dilaksanakan oleh BPK PKK Keuskupan Bogor di Kampus STIE Triguna Bogor. Dan hasil penyaringan dari peserta SEP ini beserta dengan alumni SEP Shekinah yang berdomisili di Keuskupan Bogor, maka BPK PKK Keuskupan Bogor menyelenggarakan trainer’s course untuk menyiapkan team pengajar ME Keuskupan Bogor, sehingga dalam menjalankan program evangelisasi selanjutnya Keuskupan Bogor tidak tergantung pada pengajar dari Jakarta.
Dari hasil TC angkatan pertama, yang dibimbing oleh pengajar dari Shekinah Jakarta, sebelas orang dinyatakan lulus sebagai pengajar ME. Ditambah dengan dua orang pengajar ME yang sudah ada di Bogor, yaitu Achsen Gumelar (Paroki Katedral) dan Eko Partono (Paroki Cinere), maka Keuskupan Bogor memiliki 13 orang pengajar ME yang siap diberdayakan untuk mengembangkan program evangelisasi.
Hal yang unik terjadi, karena empat orang pengajar hasil TC angkatan pertama ini memulai tugasnya justru bukan di Bogor, tetapi di kota Semarang. Hal tersebut terjadi karena salah satu paroki di Semarang yang akan menyelenggarakan ME meminta bantuan BPKPKK Keuskupan Bogor, yang waktu itu dikoordinir oleh Achsen Gumelar. Selama lima minggu berturut-turut setiap akhir pekan, team pengajar SEP Bogor berangkat ke Semarang dengan menggunakan satu mobil. 
Pada tahun 2002, beberapa gelintir umat mulai mengusulkan untuk diselenggarakannya KEP di beberapa paroki di Keuskupan Bogor. Ternyata empat paroki memberi respon positip, sehingga tahun itu dapat diselenggarakan KEP di Paroki Katedral, St. Fransiskus Sukasari, St. Yohanes Baptista Parung dan St. Matias Cinere. Kecuali paroki Cinere yang masih menggunakan pengajar KEP dari Shekinah Jakarta, ke tiga paroki lainnya ditangani oleh para pengajar KEP Keuskupan Bogor. Walaupun saat itu, pihak hirarki paroki belum memberikan dukungan sepenuhnya, KEP tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Yang hebat adalah dukungan langsung dari Uskup Bogor Mgr. Michael Cosmas Angkur; beliau selalu menyempatkan diri untuk mengutus para peserta SEP / KEP dengan memberikan penumpangan tangan langsung, pada setiap akhir retret pengutusan.


Perkembangan KEP di Paroki

Sejak KEP angkatan pertama bergulir, maka di ke-empat paroki tersebut KEP dapat berjalan terus. Rata-rata setelah dua angkatan, dan Pastor Paroki mulai melihat buah-buahnya, barulah ada dukungan penuh dari pihak Paroki.
KEP di Paroki Parung memang hanya berlangsung sampai tiga angkatan, dan belum ada kegiatan lagi sampai saat ini. Tetapi di Katedral, Sukasari, dan Cinere, KEP berjalan lancar setiap tahun, dan pada tahun 2009 ini akan diselenggarakan KEP angkatan ke-8. Bahkan di Paroki Katedral mulai angkatan ke-4, telah diselenggarakan dua kelas paralel, yaitu kelas pagi dan kelas malam.
Beberapa paroki lain pun mulai tertarik untuk menyelenggarakan KEP pada tahun-tahun selanjutnya. Misalnya Kota Wisata mulai menyelenggarakan KEP pada tahun 2006, padahal waktu itu belum resmi menjadi suatu Paroki. Dan kini setelah resmi menjadi Paroki Yohanes Berchmann, Kota Wisata telah memasuki angkatan ke-4. Salah satu paroki di Depok pun telah turut menyelenggarakan KEP pada tahun 2007.
 Salah satu paroki yang paling jauh dari Bogor pun, yaitu Paroki Kristus Raja Serang telah menyelenggarakan KEP sejak tahun 2007, dan akan memasuki angkatan ke-3 pada pertengahan tahun 2009. KEP di Paroki ini cukup unik, karena angkatan ke-1 dan ke-2 lebih diutamakan dan diwajibkan untuk para aktivis Gereja. Dengan dukungan penuh dari Rm. Jimmy Rampengan, Pr., selalu Pastor Paroki, maka ke dua angkatan dengan peserta sekitar 60 orang masing-masing angkatan, dapat berjalan dengan baik. Alumni KEP pun langsung diberi tugas untuk mendampingi berbagai aktivitas yang ada di Gereja.
Retret KEP angkatan ke-2 Serang, baru saja diselenggarakan pada tanggal 23 sampai 25 Januari 2009 bertempat di Lembah Karmel Cikanyere. Retret dibimbing oleh Rm. Sumardiyo, Pr., D. Agus Goenawan, dan T. Alen, dengan materi SHDR. Yang unik juga dari paroki ini adalah alumni KEP angkatan pertama juga ikut retret, dan untuk mereka diberikan Retret Pertumbuhan. Pengutusan dilakukan langsung oleh Mgr. Michael Cosmas Angkur kepada sekitar 60 alumni. 
Rm. Jimmy, selaku Pastor Kepala Paroki Serang, sangat berterimakasih pada para alumni KEP angkatan pertama yang sebagian besar telah turut berperan serta sebagai panitia pada saat upacara pentahbisan empat imam pada hari Senin tanggal 8 Desember 2008, yang juga dihadiri oleh Uskup Bogor dan Duta Besar Vatican : Mgr. Leopoldo Pirelli. Pada saat bersamaan juga dilakukan peresmian Gedung Paroki yang baru oleh Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut.

Apa Itu KEP ?

(http://www.santamaria.or.id/liputan_khusus/apa_itu_kep)

Belakangan ini kita semakin terbiasa mendengar KEP, KEP dan KEP. Apakah itu KEP sebenarnya? Oleh dan untuk siapakah KEP itu? KEP adalah singkatan dari Kelas Evangelisasi Pribadi Awal mula terbentuknya KEP adalah suatu hasrat akan pendalaman penginjilan Katolik.
Buku Misi Evangelisasi diperkenalkan untuk pertama kalinya kepada keluarga pembaharuan karismatik katolik oleh Rm. L. Sugiri van den Heuvel SJ, setelah beliau sendiri mengikuti kursus tersebut di Amerika pada tahun 1986. Kala itu beliau bertugas sebagai Moderator Pembaharuan Karismatik Katolik KAJ. Sekembalinya ke Jakarta, beliau membentuk team untuk menerjemahkan materi kursus ke dalam bahasa Indonesia. Pada tahun 1988 dimulailah Sekolah Evangelisasi Pribadi (SEP) angkatan pertama di Gedung Shekinah, yang diselenggarakan 3 kali seminggu selama 4 bulan penuh. Kata "pribadi" bermaksud menerangkan bahwa sekolah ini ingin mempersiapkan para peserta untuk menjadi orang yang pertama-tama belajar menginjili diri sendiri terlebih dahulu dan kemudian berbagi Kabar Baik dengan sesama secara orang per orang "person to person" atau "face to face", BUKAN untuk menjadi guru agama atau pewarta mimbar (pengkotbah). 

Sejak tahun 1990 SEP Shekinah melayani juga permintaan serupa dari paroki-paroki di KAJ dan di Keuskupan lain seperti Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Padang,
Palembang, Makasar, Pontianak, Flores. Sampai tahun 2008 ini SEP Shekinah telah bekerja sama dengan 46 paroki di KAJ yang pada umumnya menyelenggarakan Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) secara teratur setahun sekali. Dalam kerja sama ini SEP Shekinah diberi kepercayaan untuk: 
-  Menyediakan materi pengajaran.
-  Mengutus tenaga-tenaga pengajar. 
-  Mendampingi Retret Pengutusan.
-  Bersama panitia setempat melaksanakan evaluasi dan merundingkan kelulusan peserta.
-  Mengeluarkan sertifikat kelulusan.

Visi dan Misi KEP SHEKINAH 

VISI : 
Mengambil bagian dalam tugas dan panggilan Gereja untuk mengembangkan dan menggiatkan kerasulan awam, dengan orientasi pada penginjilan, pengudusan dan pembaharuan tata dunia.


MISI : 
Menyediakan kursus-kursus pembinaan kerasulan awam, guna memperdalam wawasan dan semangat umat sebagai pembawa Kabar Baik bagi diri sendiri dan bagi sesama. Membantu peserta kursus dan umat yang dilayani untuk mengalami pendalaman hidup doa, Sabda Tuhan, sakramen-sakramen dan kesaksian hidup kristiani yang otentik, sehingga dapat turut serta menghidupi persekutuan umat beriman dan pelayanan-pelayanan dalam kuasa Roh Kudus.


Materi dan Kurikulum

Program ini meliputi materi pelajaran sebagai MISI EVANGELISASI, yaitu: 
1. Introduksi
2. Apa itu Evangelisasi?
3. Perkembangan Iman
4. Kerajaan Allah & Keselamatan
5. Berteman
6. Sharing Iman
7. Kisah Kristus & Penyajian Injil
8. Ajakan Bertobat
9. Integrasi ke Dalam Komunitas
10.Orientasi Kunjungan Rumah
11. Evaluasi Kunjungan Rumah

Kursus evangelisasi pribadi atau biasa disingkat dengan KEP adalah salah satu sarana yang dapat dipakai untuk menjawab kebutuhan Gereja akan pemberdayaan dan pengembangan kerasulan awam yang berorientasi pada penginjilan, pengudusan dan pembaharuan tata dunia (Dekrit Kerasulan Awam No 2 & 6 tentang misi Gereja).

Apa tujuan KEP ?

KEP bertujuan pertama-tama membantu perserta kursus dan umat yang dilayani untuk mengalami pendalaman hidup doa, firman Tuhan, kecintaan akan Sakramen-sakramen Gereja, pengertian akan ajaran-ajaran Gereja Katolik (Dogma) serta cara penyampaian kesaksian hidup kristiani yang otentik. 

Kedua, KEP mempersiapkan peserta untuk menjadi orang yang pertama-tama belajar menginjil diri sendiri baru kemudian berbagi kabar baik dengan sesama secara person to person (orang per orang), bukan menjadi perwarta mimbar atau guru agama. 

Ketiga, KEP memperdalam wawasan dan menambah semangat umat sebagai pembawa kabar baik bagi diri sendiri dan sesama.
Mereka yang telah mengikuti KEP akan disebut "Evangelizer" yaitu orang yang membawa kabar gembira dengan cara memberi kesaksian, yaitu mensharingkan (membagikan) pengalamannya ketika secara pribadi dihidupi dan dijiwai Sabda Allah. Tapi patut dicatat bahwa Evangelizer tidak "menginjili" sesama.

(Dari berbagai sumber-Andre)