Minggu, 27 Januari 2008

Meraih Kehidupan Baru

Materi yang disampaikan untuk Mimbar Agama Katolik di RRI Bogor 99.35 FM pada tanggal 09 Januari 2008, Jam 14.00 – 14.30

Pada suasana yang masih masa Tahun Baru, karena hari ini baru hari ke-9 di Tahun 2008, maka saya memilih topik yang terkait dengan itu, yaitu Meraih Kehidupan Baru.

Biasanya kehidupan baru kita ungkapkan pada saat ada teman yang menikah. Pada saat itu kita mengatakan :”Selamat Menempuh Hidup Baru”. Sebenarnya kehidupan baru sangat tepat diungkapkan kepada bayi yang baru lahir, karena ia sebenarnya memang baru hidup dan mengalami hidup baru, keluar dari rahim ibunya. Mungkin dapat juga diungkapkan ke orang yang meninggal, karena ia pun mengalami hidup baru. Tetapi mungkin ucapan ini terlambat untuk diterima yang bersangkutan, karena sudah berada di alam lain.

Hidup Baru yang kita bahas sekarang, bukanlah hidup baru secara fisik, tetapi kehidupan rohani yang baru, yaitu ketika kita mengalami suatu perubahan, sehingga arah dan tujuan hidup kita berubah. Untuk melihat beberapa prinsip untuk meraih kehidupan baru, maka marilah kita lihat bacaan dari Mat 9:16-17, yang berbunyi demikian :

Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Prinsip pertama : Bersihkan hidupmu !

Analogi dari prinsip ini adalah lemari tempat menyimpan baju anda semua. Jika lemari anda sudah penuh dengan baju-baju lama, yang mungkin sebagian sudah tidak terpakai karena kekecilan atau modelnya tidak cocok, maka anda tidak dapat memasukkan baju-baju baru yang anda beli ke dalamnya. Bila dipaksa untuk dimasukkan, akibatnya semua baju akan menjadi ‘kucel’, terlipat-lipat.

Jadi jika ada hal baru, yaitu prinsip baru, yang ingin dimasukkan ke dalam hidup kita, maka kita harus memberi tempat kepadanya, dengan cara membuang prinsip-prinsip kehidupan lama yang sudah tidak berguna lagi. Untuk meraih kehidupan baru dari Tuhan, maka kita harus meninggalkan / membuang kehidupan lama yang tidak berkenaan bagi Tuhan. Hal ini dapat kita lakukan dengan melakukan pertobatan !

Banyak definisi mengenai pertobatan, karena pertobatan setiap orang bersifat unik, dan berbeda dengan orang lain. Secara sederhana saya ingin mendefinisikan tobat dengan menggunakan dua singkatan berikut :

Bertobat = berubah total berkat anugerah Tuhan.

Artinya bertobat itu bukan berubah sebagian-sebagian, tetapi total, atau berubah 180 derajat. Bila dulu kita mengarah kepada yang gelap, maka sekarang kita mengarah kepada yang terang.

Pertobatan itu bukan usaha manusia, tetapi semata-mata adalah anugerah dari Tuhan. Pertobatan terjadi karena kuasa Roh Kudus yang bekerja pada kita. Misalnya kita ingat pertobatan Saulus yang mengejar-ngejar orang Kristen, menjadi Paulus yang malahan memperkenalkan Kristus ke banyak orang. Semua dapat terjadi karena anugerah Tuhan.

2. Taubat = tidak akan ulangi perbuatan terkutuk / tercela.

Singkatan ini diungkapkan oleh Rm. Sumardio, Pr. Maksudnya tobat itu bukan mau berubah, dengan mengakui kesalahan, misalnya dengan menerima sakramen pengakuan dosa, tetapi beberapa hari kemudian melakukan dosa yang sama. Minggu depan mengaku dosa lagi, dan seterusnya. Ini bukan tobat, tetapi tomat, yaitu tobat dan kumat.


Pertobatan membutuhkan komitmen dari diri kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tetapi bila kita bersalah kembali (secara tidak sengaja), maka jangan segan-segan untuk bangun kembali, dan terus memperbaiki diri. Selama kita hidup di dunia ini memang banyak godaan, dan kita memiliki kedagingan yang membuat kita lemah. Hal ini dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Roma 7:18-19, yang berbunyi demikian : “
Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.

Prinsip kedua : Perbaharui Hidupmu !

Manusia pada prinsipnya sulit untuk berubah terhadap hal-hal yang menyenangkan bagi dirinya. Ada orang yang sulit tidur bila ia tidak membawa bantal kesayangannya, sehingga bila ia pergi ke luar kota, maka bantal tersebut, yang mungkin saja sudah berumur belasan tahun, selalu dibawanya. Hal ini merupakan ketergantungan yang menyebabkan kita sulit untuk menerima hal baru.

Karena marilah kita ubah pola pikir, kebiasaan kita agar pertobatan yang telah kita lakukan tidak sia-sia. Untuk meraih kehidupan baru kita harus berani keluar dari comfort zone (daerah yang menyenangkan), untuk mencari tempat lain yang memiliki tantangan tetapi akan memberikan hasil yang jauh lebih baik. Waktu Yesus memanggil murid-muridNya yang pertama, Ia mengatakan : "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." (Luk 5:4).

Untuk itu kita butuh komitmen yang keras untuk meninggalkan kehidupan lama yang menyenangkan dan meraih kehidupan baru bersama Tuhan. Kita harus berusaha terus menerus memperbaharui diri untuk menjadi orang Kristen yang baik, dalam pengertian lain kita harus terus bertumbuh dalam iman.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Benih tanaman yang baru tumbuh, harus diberi pupuk, disirami air, dan dirawat terus menerus agar dapat tumbuh menjadi pohon yang besar. Demikian juga dengan iman kita, bila baru lahir, maka harus dipelihara, agar tidak mati, sehingga dapat bertumbuh dengan sehat. Untuk itu kita harus melakukan beberapa hal berikut :

  1. Membaca Alkitab setiap hari
  2. Berdoa secara rutin
  3. Berkomunitas
  4. Memberi kesaksian
  5. Melayani

Pada awal tahun yang baru ini, marilah kita lakukan hal tersebut secara rutin untuk meraih kehidupan baru, dan menjadi anak-anak Allah. Semoga tahun 2008 membawa berkat dan rahmat yang berlimpah bagi kita sekalian. Amin !

Tidak ada komentar: