Selasa, 01 Januari 2008

Mengenal Karunia-Karunia Allah(3) : Karunia Karismatis

Menurut Paus Paulus VI, karunia-karunia karismatis adalah karunia-karunia dari Allah yang ‘membuat Gereja lebih kaya, lebih bersemangat, lebih mampu menjadi tanda dan membuktikan diri ...’

Karunia karismatis ada sembilan, dapat dilihat dalam 1 Kor 12:1-11, yaitu :
  1. Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat (sabda kebijaksanaan). Penerima karunia dapat men-sharingkan pengertian baru yang mendalam mengenai misteri Kristus. Dengan karunia ini, pembicara dapat membuat keputusan atau judgement yang tepat dan untuk hidup sebagai seorang Kristen sejati.
  2. Karunia berkata-kata dengan pengetahuan (sabda pengetahuan).
    Penerima karunia Roh Kudus ini memiliki pemahaman mengenai suatu pengetahuan khusus (tentang seseorang atau suatu situasi tertentu) yang diperolehnya bukan dari melalui studi atau pengalaman, tetapi dengan inspirasi dari Roh Kudus.
    Contoh Yoh 4:18, Yesus menyatakan sabda pengetahuan kepada wanita Samaria, bahwa ia sudah mempunyai lima suami.
  3. Karunia iman, yaitu karunia yang akan memberikan inspirasi kepada manusia untuk berdoa dengan keyakinan bahwa Tuhan akan mengabulkan doanya, dan ia dapat mengetahui bahwa apa yang dimintanya akan dipenuhi.
    Hal ini sudah dikatakan Yesus sendiri dalam Mrk 11:23 : “Sesungguhnya barang-siapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya”.
    Contoh ketika St. Petrus berkata kepada orang lumpuh : “Dalam nama Yesus Kristus dari Nazareth, berjalanlah !” (Kis 3:6)
  4. Karunia penyembuhan.
    Dengan karunia ini, maka kita akan digunakan oleh Yesus untuk dapat mempercepat daya penyembuhan alamiah dari tubuh si penderita. Yesus menyembuhkan banyak orang yang datang kepadaNya, misalnya mertua Petrus.
  5. Karunia melakukan mujizat.
    Karunia ini berbeda dengan penyembuhan, karena tidak tergantung pada hukum alam.
    Contoh mujizat adalah kebangkitan Lazarus dari kematian (Yoh 11:1-44).
    Contoh lain adalah Filipus yang tiba-tiba raib dari hadapan sida-sida dari negri Ethiopia, dan ‘dilarikan’ oleh Roh Kudus dari Gaza ke Asdod dalam sekejap mata (Kis 8:26-40).
  6. Karunia bernubuat.
    Penerima karunia ini akan digunakan Tuhan untuk menyampaikan pesan ke seseorang atau ke suatu komunitas Kristen. Pesan tersebut dapat mengenai situasi saat ini, keinginanNya pada saat mendatang atau apa yang ingin diberitahukanNya kepada seluruh umatNya saat ini. Nubuat tidak harus merupakan suatu prediksi terhadap masa depan.
    Santo Paulus mengatakan : Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur (1 Kor 14:3).
  7. Karunia membedakan bermacam-macam roh.
    Penerima karunia ini dapat membedakan antara roh baik dengan roh jahat. Karunia ini terutama digunakan untuk menyadari kehadiran Roh Kudus.
  8. Karunia berkata-kata dengan bahasa roh.
    Karunia ini menyebabkan seseorang dapat berbicara bahasa baru untuk memuji Allah, walaupun ia tidak mengerti yang dikatakannya. Hal ini sebenarnya menunjukkan Roh Allah yang berdoa di dalam diri kita.
    Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. (Rom 8:26-27).
    Karunia ini disebutkan sebanyak 57 kali dalam Perjanjian Baru !
  9. Karunia menafsirkan bahasa roh itu.
    Pada saat seseorang berkata-kata dalam bahasa Roh, maka penerima karunia ini dapat memahami dan mengerti arti / maksud dari kata-kata dalam bahasa Roh tersebut.

    Kesembilan karunia-karunia tersebut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
    1. Kuasa mewahyukan, yaitu mengungkapkan sesuatu yang masih tersembunyi : karunia hikmat, karunia sabda pengetahuan dan karunia membeda-bedakan roh.
    2. Kuasa mengatakan, yaitu mengucapkan kata-kata : karunia bernubuat, karunia berbahasa roh, dan karunia menafsirkan bahasa roh.
    3. Kuasa melakukan, yaitu mengerjakan sesuatu dalam kuasa Allah : karunia iman, karunia menyembuhkan, dan karunia mengadakan mujisat.

Tidak ada komentar: