Minggu, 04 November 2007

Sang Kuli Cegah Dangdutan

Judul di atas bukan berarti ada seorang kuli yang menolak acara dangdutan di kampungnya, tetapi cara untuk mengatasi kedosaan yang ada dalam diri kita.

Yang dimaksud dengan dangdutan disini adalah daging, dunia dan setan, yaitu tiga hal yang sering membuat kita berdosa dan menjauh dari Tuhan. Daging adalah segala keinginan buruk yang ada dalam diri manusia, misalnya nafsu sex, marah, ingin makan saat puasa dll. Bila kedagingan berasal dari dalam diri kita, maka dunia adalah godaan yang berasal dari sekeling kita. Misalnya anda adalah seorang yang jujur dan melakukan bisnis dengan benar, tetapi saat anda mengetahui tetangga yang berbisnis tidak jujur telah membeli mobil baru, maka timbul keinginan mengapa anda tidak melakukan tindakan seperti dia saja sehingga dapat cepat kaya. Setan adalah kuasa kegelapan yang selalu menggoda manusia agar jatuh dalam dosa. Godaan setan membuat kita melupakan Tuhan, dan datang ke dukun, ke Gunung Kawi agar cepat kaya, memasang susuk dll.

Untuk mengatasi dangdutan, Yesus mengajarkan dalam Luk 9:23 dan Mat 16:24 : “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Itulah yang saya namakan sangkuli (sangkal diri, pikul salib dan ikuti Yesus). Menyangkal diri berarti menahan kedagingan, sehingga kita dapat menahan nafsu sex, keinginan marah dan lain-lain. Pikul salib berarti kita siap menderita karena kita adalah orang Kristen (pengikut Kristus), dan Ikuti Yesu berarti selalu siap meneladani perbuatan Sang Guru, terutama untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama.

Karena itu tugas kita adalah menjadi sang kuli yang mampu mengatasi dangdutan. Berserahlah kepada Dia, maka kita mampu melakukan hal tersebut.

Tidak ada komentar: