Kamis, 02 Oktober 2008

Pelajaran dari ISAO Conference


Mengikuti konferensi Katolik Karismatik international merupakan pengalaman pertama bagi saya. Sebelumnya saya hanya pernah mengikuti dua kali Konvensi Nasional dan tiga kali Konvensi Daerah.

Dari konferensi ISAO ini banyak pelajaran yang saya peroleh. Pertama adalah sharing pengalaman mengenai pertumbuhan karismatik di berbagai negara. Di Korea ternyata sekitar 50% seminarist sudah mengikuti SHDR. Bila dibayangkan beberapa tahun lagi, pasti dampaknya luar biasa bagi perkemangan PKK di Korea. 
Di beberapa negara Timur Tengah (Bahrain, Yaman, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab), ternyata PKK juga mengalami pertumbuhan walaupun sebagian besar untuk para expatriate yang berasal dari Filipina, India, dan Malaysia. Di Qatar sendiri baru saja diresmikan Gereja Maria Ratu Rosariol; upacara peresmiannya, yang ditayangkan melalui video kepada seluruh peserta konferensi ISAO, berlangsung secara luar biasa.
Di Malaysia, mereka ternyata tidak memiliki BPN secara menyeluruh, tetapi terbagi dua yaitu daerah semenanjung serta Sabah dan Serawak. Ternyata menurut mereka, karena kebutuhan kedua wilayah tersebut berbeda, sehingga sulit dijadikan satu. Hal ini pun terjadi untuk para Uskup, mereka tidak memiliki Konferensi Wali Gereja secara nasional, dan juga belum memiliki Kardinal.

Kedua, para peserta diingatkan kembali mengenai asal muasal Pembaharuan Karismatik Katolik, karunia-karunia, dan kepemimpinan rohani yang dibutuhkan oleh para leader. Dengan demikian maka semua peserta mengalami penyegaran ulang sehingga siap melayani dengan lebih baik lagi.

Ketiga, tentu saja berkenalan secara pribadi dengan para leader PKK dari berbagai negara. Dari beberapa kali diskusi dan pertemuan kelompok, ternyata mereka menggunakan karisma-karisma mereka secara aktif. Waktu saling mendoakan dalam kelompok, maka kita semua berbagi mengenai ’vision’ yang didapat masing-masing terhadap orang yang sedang kita doakan. Dalam kelompok saya terdapat Mr Adrian, guru Evangelisasi dari Australia, serta seorang ibu dari Taiwan yang selalu mensharingkan ’vision’ mereka.

Semoga pelajaran dari ISAO ini membaharui semangat pelayanan kita semua, dan dapat diterapkan di persekutuan doa masing-masing. Amin.

Tidak ada komentar: