Kamis, 29 Mei 2008

Merokok Sambil Berdoa atau Berdoa Sambil Merokok

Saya sering melontarkan pertanyaan kepada para mahasiswa atau umat di Persekutuan Doa : “hidup untuk makan” atau “makan untuk hidup”?. Setelah berpikir sejenak, pada umumnya mereka segera menjawab “makan untuk hidup !”. Memang itu jawaban yang benar, karena memang kita memerlukan makanan melalui aktivitas makan, agar kita dapat hidup. Sedangkan “hidup untuk makan” berarti kita hidup hanya untuk makan, setiap saat makan terus, akibatnya perut gendut, dan berbagai penyakit datang.

Sekarang mana yang lebih baik (karena dua-duanya tidak benar) antara “merokok sambil berdoa” atau “berdoa sambil merokok” ? Kalau ‘berdoa sambil merokok’, artinya pada saat sedang acara doa, tiba-tiba karena bosan atau apa pun juga, maka kita keluar untuk merokok dulu. Sedangkan bila “merokok sambil berdoa”, artinya pada saat merokok (atau melakukan pekerjaan apa pun), kita selalu ingat akan Tuhan, dan kita berdoa padanya (baik dalam bentuk lantunan kata-kata di mulut atau hati, ataupun dari sifat fisik kita yang menyembah Tuhan).

Dari kedua pilihan di atas jelas lebih baik “merokok sambil berdoa”. Ini merupakan pilihan terbaik dari dua alternatif yang kurang baik. Yang terbaik tentu saja ”berdoa sambil tidak merokok !”. Dan yang terburuk adalah "tidak berdoa tetapi merokok". Setuju ?

Tidak ada komentar: