Senin, 19 Mei 2008

Dogma Bunda Maria

Dalam seminar tentang Bunda Maria yang diselenggarakan oleh PDPKK Santa Maria Fatima pada setiap hari Rabu pada Bulan Mei 2008, Pak Alamsyah L, wakil ketua Senatus Dewan Nasional Legio Maria, menjelaskan empat topik mengenai Maria, yaitu :
1. Dogma Bunda Maria
2. Tujuh Duka Maria
3. Devosi yang benar kepada Bunda Maria
4. Ziarah Maria.

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai materi minggu I, yaitu tentang Dogma Bunda Maria.

Keberadaan Bunda Maria seringkali menjadi bahan gunjingan antara umat Kristen non Katolik (untuk selanjutnya akan kita sebut sebagai orang Kristen), dengan umat Katolik. Orang Kristen mengatakan bahwa orang Katolik menyembah Maria dan mempertuhankan Maria. Tetapi sebenarnya orang Katolik hanyalah menghormati Maria. Banyak sanggahan yang diajukan orang Kristen tentang Maria, yang menurut mereka tidak ada di dalam Alkitab. Hal ini memang benar, tetapi perlu diketahui bahwa iman Katolik tidak bersumber pada Alkitab saja, tetapi masih ada dua sumber lain, yaitu Tradisi Rasuli dan Magisterium Gereja : kuasa mengajar Gereja.

Hal-hal mengenai Maria, memang tidak tertulis dalam Alkitab, tetapi merupakan Magisterium Gereja yang telah menetapkan beberapa ‘dogma’ tentang Bunda Maria. Dogma adalah ajaran Gereja yang kebenarannya harus diterima oleh dan menjadi dasar iman orang Katolik.

Maria Bunda Allah - Theotokos

Dogma ini ditetapkan pada tanggal 1 Januari 431 dalam Konsili Efesus.
Orang Kristen dapat menerima bila dikatakan Maria adalah Bunda Yesus, tetapi mereka tidak dapat menerima bila dikatakan bahwa Maria adalah Bunda Allah. Tetapi umat Katolik mengkaitkan hal ini dengan prinsip ”Tri Tunggal Maha Kudus”. Sehingga dikatakan bahwa Maria adalah Bunda Yesus, tetapi dalam prinsip Tri Tunggal, Yesus itu adalah Tuhan, dan Yesus itu adalah Allah sendiri. Karena itu Gereja Katolik berprinsip bahwa Maria adalah Bunda Yesus, Bunda Tuhan, dan juga Bunda Allah.

Sebagai dasar Alkitabiah, kita dapat melihat pada Yoh 1:1, yang mengatakan pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu adalah Allah. Dan pada Yoh 1:14, dituliskan bahwa Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Firman itu adalah Yesus. Jadi jelas bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri.


Maria Tetap Perawan - Semper Virgo

Dogma ini ditetapkan pada tahun 553 pada saat Konsili Konstantinopel.
Sebenarnya yang dimaksud dengan ’perawan’ disini bukanlah berkaitan dengan ’selaput dara’ tetapi ’perawan’ lebih dikaitkan dengan ’kesucian diri’.

Banyak orang yang mengatakan bahwa Yesus memiliki saudara kandung, misalnya di Mat 12:46, yang berbunyi ”Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibuNya dan saudara-2Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia”.
Tetapi kata ’saudara’ dalam kata Ibrani, Yunani dan juga Bahasa Inggris bukan hanya berarti sebagai saudara dalam arti sempit, tetapi juga berarti saudara dalam arti luas, yang mungkin berarti saudara tiri, sanak saudara, dll.

Dan dalam Konsili Vatican 2 (1962~1965) dinyatakan bahwa kelahiran Yesus tidak me-ngurangi “Keperawanan” Maria, melainkan justru menyucikannya. Jadi Maria tetap Perawan “SEBELUM, SAAT dan SETELAH” melahirkan Yesus.



Maria Dikandung Tanpa Dosa – Maria Immaculata

Dogma ini ditetapkan pada tanggal 8 Desember 1854, oleh Paus Pius IX.
Untuk melahirkan Yesus, pastilah Allah sudah mempersiapkan seorang gadis yang sempurna, tidak berdosa, sehingga rahimnya pun kudus, dan layak untuk digunakan sebagai tempat mengandung Yesus. Allah telah merencanakan segala sesuatunya dengan sempurna, jauh sebelum Maria ada. Allah bisa mengistimewakan seseorang bukan? Apalagi Maria yang sungguh berperan sangat besar bagi karya “Penyelamatan manusia.”
Pada Luk 1:28 : Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata : “Salam, hai engkau yang dikarunia, Tuhan menyertai engkau. Kalimat di atas hanya ditujukan kepada Maria, dan tidak kepada manusia lainnya.


Maria Diangkat ke Surga - Maria Asumpta

Dogma ini ditetapkan pada tanggal 1 Nopember 1950 oleh Paus Pius XII.
Maria yang memegang peranan begitu besar atas Karya Ilahi dan sangatlah dekat dengan Yesus (begitu pun Yesus, sangat dekat, mesra dan menghormati bundaNya; terbukti pada saat mengalami puncak penderitaan di kayu salib, Yesus selalu teringat akan bundaNya dan menginginkan yang terbaik bagi Maria (Yoh 19:26~27). Karena itu pastilah Yesus mengangkat Maria kesurga, supaya selalu dekat padaNya.

3 komentar:

elfan mengatakan...

Apa bila lahir anak hasil kloning yang diambil dari 'sperma' unsur bundanya sendiri, lalu lahir anak 'manusia dolly', apakah peristiwa ini dapat kita dengan peristiwa proses kelahiran Yesus dari rahim Bunda Maria yang juga tidak mempunyai bapak tersebut?

Anonim mengatakan...

Kalo semua orang berpikir seperti itu, tidak akan pernah ada iman yang bisa bertumbuh dan berkembang. Lagipula tempoe doeloe, belum ada teknologi secanggih itu.

Anonim mengatakan...

hi every person,

I identified dag-katolik-karismatik.blogspot.com after previous months and I'm very excited much to commence participating. I are basically lurking for the last month but figured I would be joining and sign up.

I am from Spain so please forgave my speaking english[url=http://californiarss.info/].[/url][url=http://rssnewstoday.info/].[/url][url=http://latestnewsro.info/].[/url]